Tulisan
Ilmu
Sosial Dasar (Lokal)
Ilmu
pengetahuan dapat dikelompokan melalui beberapa cara. Secara umum ilmu
pengetahuan dikelompokan menjadi tiga yaitu ilmu pengetahuan alam, ilmu
pengetahuan sosial, dan ilmu pengetahuan budaya atau lebih umum disebut ilmu
pengetahuan humaniora. Pengelompokan ilmu pengetahuan ini yang mendasari
pengembangan Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, dan Ilmu Budaya Dasar
sebagai matakuliah dasar umum yang wajib diambil oleh mahasiswa di samping
matakuliah dasar umum lainnya seperti Agama, Pancasila, dan Kewiraan.
Matakuliah Ilmu Sosial Dasar bukanlah merupakan suatu disiplin ilmu tetapi
lebih merupakan kajian yang sifatnya multi atau interdisipliner. Ilmu Sosial
Dasar diajarkan untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum kepada
mahasiswa tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala
sosial yang terjadi di sekitamya. Dengan demikian, diharapkan mahasiswa dapat
memiliki kepekaan sosial yang tinggi terhadap lingkungan sosialnya. Dengan
kepekaan sosial yang dimilikinya, mahasiswa diharapkan memiliki kepedulian
sosial dalam menerapkan ilmunya di masyarakat.
Permasalahan
Ilmu Sosial Dasar pada kota Jakarta
Kota
Metropolitan atau sering kita kenal dengan Kota Jakarta yang berlokasi di
sebelah utara Pulau Jawa, di muara Ci Liwung, Teluk Jakarta. Jakarta terletak
di dataran rendah pada ketinggian rata-rata 8 meter dpl. Hal ini mengakibatkan
Jakarta sering dilanda banjir. Sebelah selatan Jakarta merupakan daerah
pegunungan dengan curah hujan tinggi. Jakarta dilewati oleh 13 sungai yang
semuanya bermuara ke Teluk Jakarta. Sungai yang terpenting ialah Ci Liwung,
yang membelah kota menjadi dua. Sebelah timur dan selatan Jakarta berbatasan
dengan provinsi Jawa Barat dan di sebelah barat berbatasan dengan provinsi
Banten.
Kepulauan
Seribu merupakan kabupaten administratif yang terletak di Teluk Jakarta.
Sekitar 105 pulau terletak sejauh 45 km (28 mil) sebelah utara kota.
Pada
Transportasi DKI Jakarta, tersedia jaringan jalan raya dan jalan tol yang
melayani seluruh kota, namun perkembangan jumlah mobil dengan jumlah jalan
sangatlah timpang (5-10% dengan 4-5%).Menurut data dari Dinas Perhubungan DKI,
tercatat 46 kawasan dengan 100 titik simpang rawan macet di Jakarta. Definisi
rawan macet adalah arus tidak stabil, kecepatan rendah serta antrean panjang.
Selain oleh warga Jakarta, kemacetan juga diperparah oleh para pelaju dari
kota-kota di sekitar Jakarta seperti Depok, Bekasi, Tangerang, dan Bogor yang
bekerja di Jakarta. Untuk di dalam kota, kemacetan dapat dilihat di Jalan
Sudirman, Jalan Thamrin, Jalan Rasuna Said, dan Jalan Gatot Subroto terutama
pada jam-jam pulang kantor.
Untuk
melayani mobilitas penduduk Jakarta, pemerintah menyediakan sarana bus PPD.
Selain itu terdapat pula bus kota yang dikelola oleh pihak swasta, seperti
Mayasari Bhakti, Metro Mini, Kopaja, dan Bianglala. Bus-bus ini melayani rute
yang menghubungkan terminal-terminal dalam kota, antara lain Pulogadung,
Kampung Rambutan, Blok M, Kalideres, Grogol, Tanjung Priok, Lebak Bulus, dan
Kampung Melayu.
Untuk
ke kota-kota di Pulau Jawa, bisa dicapai dari Jakarta dengan jaringan jalan dan
beberapa ruas jalan tol. Jalan tol terbaru adalah Jalan Tol Cipularang yang
mempersingkat waktu tempuh Jakarta-Bandung menjadi sekitar 1,5 jam. Selain itu
juga tersedia layanan kereta api yang berangkat dari enam stasiun
pemberangkatan di Jakarta. Untuk ke pulau Sumatera, tersedia ruas jalan tol
Jakarta-Merak yang kemudian dilanjutkan dengan layanan penyeberangan dari
Pelabuhan Merak ke Bakauheni. Untuk ke luar pulau dan luar negeri, Jakarta
memiliki satu pelabuhan laut di Tanjung Priok dan dua bandar udara.
Bandara
yang terdapat di Jakarta adalah:
Pemda
juga sedang membangun dua jalur monorel yaitu Green Line dan Blue
Line, namun pembangunan monorel ini tidak berjalan lancar dan sering
terhenti akibat berbagai masalah yang masih dihadapi konsorsium pembangunnya,
PT Jakarta Monorail. Proyek ini diberi nama Monorel Jakarta. Pemerintah Daerah
DKI Jakarta juga tengah mempersiapkan pembangunan kereta bawah tanah (subway)
yang dananya diperoleh dari pinjaman lunak negara Jepang. Untuk lintasan kereta
api, pemerintah sedang menyiapkan double-double track pada jalur
lintasan kereta api Manggarai-Cikarang. Selain itu juga, saat ini sedang
direncanakan untuk membangun jalur kereta api dari Manggarai menuju Bandara
Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng.
Jumlah
penduduk Jakarta sekitar 7.512.323 (2006), namun pada siang hari, angka
tersebut akan bertambah seiring datangnya para pekerja dari kota satelit
seperti Bekasi, Tangerang, Bogor, dan Depok. Kota/kabupaten yang paling padat
penduduknya adalah Jakarta Timur dengan 2.131.341 penduduk, sementara Kepulauan
Seribu adalah kabupaten dengan paling sedikit penduduk, yaitu 19.545 jiwa.
Dengan
semakin banyak jumlah penduduk dan jumlah pembangunan di DKI JAKARTA,salah satu
boomerang adalah dengan persoalan banjir yang kunjung tidak ada habisnya.
Pembangunan tanpa kendali di wilayah hilir, penyimpangan peruntukan lahan kota,
dan penurunan tanah akibat eksploitasi air oleh industri, menyebabkan turunnya
kapasitas penyaluran air sistem sungai, yang menyebabkan terjadinya banjir
besar di Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar