Sabtu, 21 April 2012

Tulisan PKN-4


Info kesehatan mengenai bahaya kanker

1. Kurang Tidur Bisa Menyebabkan Kanker, Alzheimer dan Memperparah Diabetes!
       Hati-hati bagi Anda yang kurang tidur dalam kesehariannya karena menurut banyak penelitian ternyata kebiasaan tersebut banyak menimbulkan resiko gangguan kesehatan, termasuk kanker.
       Dalam sebuah studi di AS, tepatnya di Maryland yang melibatkan sekitar 6.000 perempuan terkonfirmasi bahwa orang yang tidur kurang dari tujuh jam dalam setiap malamnya memiliki resiko 47% terserang kanker dibandingkan dengan orang yang relatif lebih banyak tidurnya di malam hari.
       Banyak ahli yang menyatakan bahwa kekurangan tidur sangat berkaitan erat dengan beberapa penyakit kronis seperti darah tinggi, obesitas, hipertensi, diabetes, dan kanker.
       Seorang peneliti dari National Cancer Institute bernama Jame McClain menyebutkan bahwa faktanya memang belum jelas alasan mengapa orang yang tidurnya kurang bisa lebih rentan terserang penyakit kanker.
          Namun, faktanya orang yang memiliki aktifitas fisik cukup dan mampu mengatur jam tidur yang baik (antara 6-7 jam) berhubungan dengan performa kesehatannya yang baik.
          Sebuah Lembaga bernama US Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan bahwa kekurangan tidur yang bisa menyebabkan masalah kesehatan seseorang merupakan hal yang cenderung diabaikan oleh masyarakat AS.
          Dari tahun 1985-2006 ada tren meningkatnya orang yang semakin kurang tidur selama 6-7 jam dalam setiap malamnya. Hal tersebut tentu dapat dimaklumi karena berbagai alasan yang sangat berkaiatan erat dengan kondisi kehidupan modern seperti tuntutan pekerjaan, jam bisnis yang panjang, ataupun tingkat stres seseorang.
          Lantas, sebenarnya seberapa besar kebutuhan tidur disesuaikan dengan kelompok umur seseorang? Dalam sebuah jurnal penelitian yang diterbitkan pada tahun 2008 silam, disebutkan bahwa ketika kelompok usia muda dan tua diminta berada di tempat tidur selam 16 jam dalam keadaan gelap setiap hari dalam beberapa hari, diketahui hasilnya bahwa peserta tua membutuhkan waktu 7,5 jam untuk tidur.
          Sedangkan peserta muda relatif membutuhkan waktu yang lebih lama untuk tidur yakni selama 9 jam. Dari data penelitian tersebut terungkap bahwa kebutuhan tidur kalangan muda lebih banyak karena aktifitas kesehariannya yang lebih padat dibandingkan dengan kelompok tua.
          Sedangkan untuk usia dibawah kelompok muda, anak-anak pra-sekolah membutuhkan waktu tidur 11 jam dalam setiap hari, anak usia sekolah membutuhkan waktu 10 jam, remaja 9 jam, dan dewasa antara 7-8 jam. Bagi Anda yang ingin menjaga kondisi kesehatan tetap berada dalam keadaan prima tidak ada salahnya untuk mengikuti anjuran di atas.
Menyebabkan Alzheimer
           Bahaya kurang tidur ternyata tidak hanya rentan menyebabkan penyakit kanker pada seseorang. Namun, ada bahaya lain yang mengintai yakni resiko terserang Alzheimer. Menurut Direktur Unit Penelitian Kesehatan Tidur Loughborough University Profesor Kevin Morgan mengatakan bahwa orang yang mengalami sedikit tidur akan menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh.
           Sementara Profesor Neurology Washington University Dr Yo-El Ju menyatakan bahwa orang yang lebih banyak memiliki waktu terjaga di tempat tidur memiliki resiko mengalami plak yang tinggi. Plak ini disebabkan oleh adanya penumpukan protein di otak yang diduga bisa menyebabkan kerusakan sel otak, bentuk yang ada pada Alzheimer, yang biasanya tertimbun selama 10-15 tahun.
          Kualitas tidur yang buruk selama bertahun-tahun bisa meningkatkan resiko plak amiloid ini. Atau bisa juga plak amiloid yang menyebabkan seseorang terganggu kualitas tidurnya. Lebih lanjut, Dr Yo-El Ju menyatakan bahwa semua orang harus menjaga kualitas tidurnya untuk meminimalisir terkena penyakit Alzheimer ini.
         Tidur yang berkualitas bukanlah terletak pada seberapa lama seseorang tidur melainkan tidur dan bangun dalam jam yang sama setiap harinya. Tidur yang terbaik terjadi ketika seseorang menunjukkan sinyal mengantuk yang besar.
Memperparah Penyakit Diabetes
         Selain resiko tinggi terserang kanker dan Alzheimer, kurangnya tidur juga berpotensi dalam memperparah diabetes. Mengapa demikian? Karena ternyata kurang tidur akan menggangu kerja kelenjar adrenal untuk memproduksi DHEA atau dehidro-epiandrosteron yang merupakan senyawa untuk merangsang tidur nyenyak.
         Hal demikian akan menyebabkan tubuh lebih banyak menghasilkan kortisol yang berperan dalam meningkatkan stres Anda. Kondisi kurang tidur pada seseorang tersebut akan mengacaukan sistem respons tubuh terhadap hormon insulin yang memiliki peran untuk mengantarkan gula darah ke seluruh tubuh.
        Jika hal ini terjadi dalam jangka panjang, maka akan menyebabkan munculnya gangguan berupa gejala diabetes tipe 2 yang tidak tergantung pada insulin. Yang terjadi pada penderita diabetes yakni pasokan gula akan terbatas disebabkan oleh berbagai faktor seperti beban kerja yang tinggi, terlambatnya makan yang akhirnya bisa memicu kadar gula dalam darah (hipoglikemia), dan semakin memperparah diabetesnya.
         Maka, waktu tidur yang cukup sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh siapapun untuk meminimalisir terjangkitnya berbagai macam penyakit, seperti kanker, Alzheimer, diabetes, dan lainnya.

         2. Tahukah Anda Zat-zat Kimia Apa Saja yang Bisa Menyebabkan Kanker ?

          Anda pasti tahu jenis gelas plastik yang biasanya hanya digunakan sekali pakai saja. Dalam pembuatan gelas yang sering disebut dengan stereofoam tersebut memakai bahan kimia yang disebut styrene.
Styrene merupakan salah satu jenis bahan kimia yang mesti diminimalisir penggunaannya dalam kehidupan manusia karena memiliki sifat karsinogenik atau menyebabkan penykit kanker.
          Selain styrene, menurut Departemen Kesehatan AS, ada bahan kimia lainnya yang bersifat karsinogen yakni cobalt-tungsen carbide, captafol, o-nitrotulene, dan juga riddelline.
          Penggunaan styrene untuk berbagai barang yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari sudah begitu luas mulai dari fiberglas, onderdil otomotif, pipa plastik dan juga wadah minuman sekali pakai.
          Orang yang terkena paparan styrene dalan jumlah yang tinggi akan beresiko terkena serangan kanker leukemia dan limfoma. Selain itu, ada juga fakta yang menunjukkan bahaya styrene bagi manusia karena bisa menyebabkan kanker pankreas dan esofagus. 
          Selain styrene yang begitu mengerikan bahayanya, ada zat lainnya yang tak kalah beresikonya sepertiformaldehyde yang biasanya banyak digunakan sebagai pengawet produk-produk tekstil dan plastik.
         Zat lainnya ialah asam asritolochic yang banyak dipakai dalam berbagai produk herbal untuk mengobati asam urat, inflamasi dan juga rematik, sebaiknya juga diwaspadai karena cukup beresiko menimbulkan kanker.
         Meski demikian, penjelasan tersebut bukan berarti bahwa bahan-bahan kimia tersebut bisa secara langsung menjadi penyebab kanker, ada banyak faktor yang juga berperan signifikan seperti kerentanan tiap-tiap orang, besar kecilnya jumlah bahan kimia yang terpapar, dan sebagainya.
         Dalam penelitian lainnya yang dilakukan pada tahun 2009 bertajuk Occupational and Environmental Medicine disebutkan bahwa ada bahan kimia yang digunakan dalam pabrik karet yang berpotensi menyebabkan kanker pada orang-orang yang terpapar secara terus-menerus.
         Bahan kimia yang disebut dengan MBT dengan rumus kimia 2-mercaptobenzothiazole merupakan bahan yang menyebabkan kanker (karsinogen). Orang yang terkena MBT ini memiliki resiko kanker usus besar dan mieloma ganda lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang terbebas dari paparan MBT.
Bahayanya Perfluorocarbon
         Mungkin selama ini Anda tidak menyadari bahwa berbagai peralatan di dapur mengandung zat kimia yang bernama perfluorocarbon (PFC). Kenapa dan apa itu PFC ini? PFC merupakan jenis bahan kimia yang banyak digunakan pada produk panci anti-lengket dan pengemas makanan yang bersifat menolak air dan lemak.
         Biasanya zat ini masuk ke dalam tubuh melalui makanan, uap atau debu yang ada disekitar ruangan rumah sehingga Anda pasti tidak akan menyadarinya. Menurut penelitian, paparan PFC dalam tubuh manusia khususnya di kalangan perempuan sangat erat kaitannya dengan menopause atau percepatan penuaan yang lebih dini.
         Dalam riset yang dilakukan oleh Virginia West Univesity AS menguatkan tingginya kaitan PFC dengan menopause pada perempuan. Hasil tersebut diperoleh dari sampel darah perempuan AS sejumlah 26.000 orang. Dalam riset tersebut ditemukan bahwa kadar PFC yang paling tinggi ditemukan pada perempuan di atas usia 42 tahun.
         Selain itu, perempuan yang mengandung PFC di dalam tubuhnya secara signifikan memiliki kandungan estrogen yang rendah. Karena berbahayanya PFC bagi kesehatan membuat beberapa perusahaan terkenal semacam 3M dan DuPont menyatakan kesetujuannya untuk tidak lagi menggunakan PFC dalam produk-produknya. 3M telah menghentikan pemakaian PFC dalam produksinya sejak tahun 2002 silam, sedangkan DuPont telah secara bertahap melakukannya dan akan total tidak memakai PFC pada 2015 mendatang.
         Maka berhati-hatilah ketika Anda akan menggunakan suatu barang, terlebih barang yang digunakan secara intensif dalam keseharian. Begitu juga untuk para pekerja yang bekerja di perusahaan yang membuat produk-produk dengan menggunakan bahan-bahan kimia seperti yang disebutkan di atas patut untuk mempertimbangkan keberlangsungan pekerjaan dibandingkan dengan resiko yang harus dihadapi di kemudian hari.

        3. Pola Makan yang Baik Bisa Menjadi Pencegah Kanker

        Sebenarnya untuk menjadi sehat dan terbebas dari segala jenis penyakit cukup mudah untuk dilakukan. Yang diperlukan hanya komitmen dan kemauan untuk menjalankan pola hidup sehat seperti rutin melakukan olahraga, makan secara teratur, tidur terpenuhi dengan cukup, tidak merokok, tidak meminum alkohol, serta gizi terpenuhi. Penyakit apapun, entah ringan, sedang atau berat akan sulit “mampir” di tubuh kalau kita menjalankan pola hidup sehat seperti disebutkan di atas.
          Dan salah satu faktor yang berperan signifikan dalam tingkat kesehatan seseorang ialah pengaturan pola makan. Menurut beberapa penelitian, sekitar 80-90% berbagai macam kanker sangat erat kaitannya dengan makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
          Kanker payudara dan prostat misalnya, disebabkan adanya penumpukan lemak yang berlebihan di dalam tubuh. Kanker lambung banyak dihubungkan dengan tingginya seseorang mengonsumsi makanan yang berbahan pengawet berkadar garam tinggi.
          Masih banyak contoh keterkaitan jenis kanker dengan makanan yang dikonsumsi. Dalam penelusuran kajian epidemologi berhasil membuktikan bahwa kemunculan kanker pada saluran pencernaan sangat erat kaitannya dengan berbagai jenis makanan tertentu.
          Kanker kolon dan rektum disebabkan oleh faktor tingginya konsumi minuman beralkohol (terutama bir) dan lemak. Kanker esofagus atau tenggorokan berkaitan erat dengan kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.
          Begitu juga dengan kanker hati yang diduga sangat berkaitan dengan intensifnya konsumi alkohol dan juga pencemaran makanan oleh aflatoksin. Sedangkan kanker paru-paru dan kandung kencing disebabkan oleh beberapa zat kimia hasil dari pencemaran industri dan paparan tembakau.
           Kalau dilihat, faktor rokok dan minuman keras cukup berperan signifikan dalam mengganggu kesehatan dan kebugaran seseorang.Oleh sebab itu, sangat dianjurkan untuk menghindari rokok dan alkohol yang paling utama, dan makanan lainnya yang disebutkan banyak menyebabkan penyakit kanker.
Zat Karsinogen dalam Makanan
           Karsinogen dalam makanan biasanya ditemukan pada hasil pengolahan yang menimbulkan zat karsinogen plosiklik hidrokarbon yang diakibatkan oleh proses pengasapan makanan, zat fisik karena proses radiasi nuklir, zat kimia nitrosamin dan juga zat biologi seperti racun dalam tembakau.
           Zat-zat racun tersebut bersifat mutagenik yang akan mengakibatkan kerusakan pada struktur sel. Karsinogen juga bisa disebabkan oleh pengolahan makanan yang tidak tepat seperti pengawetan, pengasinan, pemanasan yang terlalu lama dan lainnya.
          Begitu juga dengan penggunaan minyak jelantah yang berulang-ulang dan mengandung zat radikal bebas seperti epioksida, peroksida, dan lainnya yang bersifat mutugenik dan karsinogenik.
          Demikian pula, patut diwaspadai penggunaan zat lainnya seperti pemanis  buatan seperti siklamat dan sakarin yang biasanya banyak dipakai dalam jajanan makanan yang banyak dikonsumsi oleh anak-anak. Menurut penelitian, pemanis buatan tersebut jika digunakan dalam jangka waktu lama bisa menimbulkan tumor kandung kemih.
           Selain pemanis buatan, zat pengawet makanan yang biasanya digunakan sebagai pengawet bakso atau tahu dan juga penggunaan zat pewarna tekstil seperti rhodamin dan methanyl juga patut diminimalisir karena menurut penelitian bisa menimbulkan penyakit kanker hati.
            Dengan begitu banyaknya zat makanan di sekitar kita yang berpotensi menyebabkan kanker, sebaiknya Anda menghindari jenis makanan-makanan tersebut untuk meminimalisir terjangkitnya kanker atau penyakit berbahaya lainnya.
Zat Antikarsinogen
            Selain dalam makanan terkandung zat karsinogen yang merugikan karena menyebabkan kanker, pada makanan tertentu juga terkandung zat antikarsinogen yang sifatnya berkebalikan dengan karsinogen. Zat antikarsinogen ini memiliki sifat protektif yang justru bisa melindungi seseorang dari ganasnya serangan penyakit kanker.
             Yang termasuk dalam golongan antikarsinogen ini seperti sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung betakaroten, vitamin A, vitamin C dan E. Selain itu, ada zat gizi lainnya yang juga terkenal mencegah penyakit kanker: asam folat, vitamin D, kalsium, magnesium, niasin, dan selenium (Se).
              Selain itu, jangan juga melupakan serat yang bisa mencegah timbulnya kanker kolon. Beberapa sumber makanan yang kaya akan serat bisa didapatkan dari biji-bijian, buah-buahan seperti seledri, kol, bayam, dan juga kembang kol. Sebaiknya Anda lebih banyak mengonsumi makanan yang mengandung zat antikarsinogen karena peranannya yang sangat penting dalam mencegah penyakit kanker.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar